Senin, 06 Februari 2017

Wisata Kuliner Jalanan Paling Meriah Di Jalan Alor, Kuala Lumpur

Sebenarnya kuliner jalanan di sini sedikit berbeda dari kebanyakan kuliner jalanan lainnya karena sebenarnya makanan yang dijajakan mayoritas berasal dari restoran permanen di pinggir jalan, bukan kaki lima seperti biasanya. Namun, kursi dan mejanya digelar hingga memenuhi separuh badan jalan sehingga terkesan sangat ramai. Ditambah lagi lampion-lampion yang digantung sepanjang jalan menambah semarak suasana yang sudah ramai.
Jalan Alor, pusat wisata kuliner jalanan paling happening di seantero KL

Jalan Alor sangat mudah dijangkau dengan transportasi kereta monorel. Anda bisa turun di Stasiun Imbi maupun Bukit Bintang. Kalau dari Stasiun (Stesen dalam Bahasa Melayu) Imbi, Anda tinggal berjalan menyusuri Lorong Pudu atau Jalan Bulan menuju Jalan Bukit Bintang, lalu arahkan langkah ke Jalan Changkat Bukit Bintang, maka Jalan Alor akan terlihat jelas di kiri Anda. Jika dari Stesen Bukit Bintang, tinggal langkahkan kaki ke Jalan Bukit Bintang seperti halnya petunjuk di atas. Dari Plaza Low Yat, pusat penjualan IT dan telekomunikasi terlengkap di KL, Jalan Alor bisa dijangkau kira-kira 10 menit jalan kaki.
Suasana Jalan Alor akan mulai semarak menjelang malam. Jalan ini sebenarnya hanyalah sebuah jalan aspal lurus biasa dengan restoran-restoran di sepanjang jalan. Yang membuat berbeda adalah semua restoran memasang kursi dan meja makan hingga jalan nyaris tertutup. Namun demikian, mobil masih bisa lewat meski dengan perlahan-lahan. Tak cukup sampai di situ, lampion-lampion merah khas tradisi Cina dan lampu-lampu jalan bergelantungan sepanjang jalan, membuat suasana begitu meriah.
Olen, Oliq, dan saya berjalan perlahan-lahan menyusuri Jalan Alor sembari melihat-lihat menu yang ditawarkan. Sebagian besar restoran di sini menawarkan Masakan Cina, karena memang pemiliknya adalah warga Malaysia etnis Tionghoa. Nah, pastinya buat umat muslim harus hati-hati karena kebanyakan restoran ini menjual babi sebagai salah satu menu andalan. Tapi jangan kuatir, ada juga yang hanya menjual seafood yang dimasak khas Cina, pastinya dengan tampilan yang sangat menggoda selera.

Oya, yang khas dari Jalan Alor adalah para sales restoran berlomba-lomba menawarkan menu kepada setiap pejalan kaki yang lewat. Tidak perlu merasa terganggu, meski lumayan intens mendekati Anda, mereka cukup sopan. Kalau Anda tidak mau cukup geleng-geleng atau diam saja, mereka pun tidak masalah apalagi sampai marah-marah.

Kami terus menyusuri Jalan Alor hingga pertengahan jalan. Lepas pertengahan, ternyata deretan restoran berubah dari masakan Cina menjadi masakan Thailand. Rupanya seperti ada zona di Jalan Alor ini, ada Zona Masakan Cina dan Masakan Thailand. Ada pula masakan unik seperti Frog Porridge alias bubur kodok khas Thailand.
Selain restoran-restoran, sebenarnya ada pula warung kaki lima yang menjual masakan melayu, aneka minuman, hingga lapak CD. Pokoknya, jangan pergi ke KL Malaysia tanpa mengudap di Jalan Alor.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar